Setiap orang tua pasti kebingugan ketika melihat anak kesayanganya menangis bahkan kepanikan pun sering terjadi apali seorang ibu Weeehhhh luarbiasa paniknya, sekarang Ibu nda tersayang jangan terlalu panik yaaaa kami Punya beberapa gejalanya antara lain:
Studi terbaru menunjukkan bahwa bakteri usus yang abnormal bisa menjadi penyebab bayi sering menangis. Penelitian ini mengidentifikasi bakteri yang berbeda dalam perut bayi yang mengalami kolik, sebuah istilah yang menggambarkan bayi yang menangis selama lebih dari tiga jam sehari tanpa alasan medis.
Dalam beberapa minggu pertama kehidupan bayi, peneliti menemukan bahwa bayi kolik memiliki jumlah bakteri usus yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi tanpa kolik. Bakteri tersebut juga dapat menghasilkan gas, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada bayi sehingga ia jadi gampang menangis.
Temuan tersebut berhasil diungkapkan oleh Carolina de Weerth, seorang psikolog di Radboud University Nijmegen di Belanda.
"Bayi kolik memiliki jumlah bakteri yang disebut bi - Dobacteria dan lactobacilli - yang lebih rendah dibanding bayi sehat. Padahal kelompok bakteri ini memiliki efek anti-inflamasi, yang dapat mengurangi peradangan usus dan nyeri," kata Carolina, seperti dilansir Huffingtonpost.
Studi ini menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus kolik, kelainan pada kolonisasi awal usus bayi dapat memicu perilaku kolik. Jika bayi Anda sering menangis tanpa alasan medis yang jelas, segera konsultasikan ke dokter anak. Mungkin ia juga menderita kolik.
Studi terbaru menunjukkan bahwa bakteri usus yang abnormal bisa menjadi penyebab bayi sering menangis. Penelitian ini mengidentifikasi bakteri yang berbeda dalam perut bayi yang mengalami kolik, sebuah istilah yang menggambarkan bayi yang menangis selama lebih dari tiga jam sehari tanpa alasan medis.
Dalam beberapa minggu pertama kehidupan bayi, peneliti menemukan bahwa bayi kolik memiliki jumlah bakteri usus yang lebih tinggi dibandingkan dengan bayi tanpa kolik. Bakteri tersebut juga dapat menghasilkan gas, yang dapat menyebabkan rasa sakit pada bayi sehingga ia jadi gampang menangis.
Temuan tersebut berhasil diungkapkan oleh Carolina de Weerth, seorang psikolog di Radboud University Nijmegen di Belanda.
"Bayi kolik memiliki jumlah bakteri yang disebut bi - Dobacteria dan lactobacilli - yang lebih rendah dibanding bayi sehat. Padahal kelompok bakteri ini memiliki efek anti-inflamasi, yang dapat mengurangi peradangan usus dan nyeri," kata Carolina, seperti dilansir Huffingtonpost.
Studi ini menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus kolik, kelainan pada kolonisasi awal usus bayi dapat memicu perilaku kolik. Jika bayi Anda sering menangis tanpa alasan medis yang jelas, segera konsultasikan ke dokter anak. Mungkin ia juga menderita kolik.
No comments:
Post a Comment