Ilmu Kesehatan Masyarakat tidak terlepas dari 2 tokoh yakni, Asclepius dan Higela, yang kemudian muncul dua aliran atau pendekatan dalam menangani masalah-masalah kesehatan. Pertama aliran kuratif dari kelompok Aclepius dan aliran preventiv dari golongan Higela, dua lairan tersebut saling berbeda dalam pengaplikasiannya pada kehidupan masyarakat.
Aliran kuratif bersifat rektif yang sasarannya per-individu, pelaksanaanya jarak jauh dan kontak langsung dengan sasaran cukup sekali,kelompok ini pada umumnya terdiri dari dokter, dokter gig, psikiater, dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan baik fisik, psikis, mental maupun sosial. Sedangkan aliran prevevtiv lebih bersifat proaktif atau kemitraan yang sasarannya masyarakat luas, Para petugas kesehatan masyarakat lulusan sekolah atau institusi masyarakat bebagai jenjang masuk dalam kelompok ini.
* Di bidang kesehatan masyarakat lainnya gub Daendels(1807) mengadakan pelatihan dukun bayi dalam persalinan, tahun1930 didaftarkan para dukun bayi sebagai penolong dan perawatan, dan tahun 1952 mengadakan pelatihan secar cermat.
* Sekolah dokter di jawa didirikan pleh dr. Bosch dan dr. Bleeker tahun 1951 dengan nama STOVIA, menyusul disurabaya tahun 1913 (NIAS). Pada tahun 1927 STOVIA menjadi sekolah kedokteran dan sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKUI.
* Berdirinya Lab. Tahun 1888 di bandung dan tahun 1938 berubah menjadi lembaga Eykman dan disusul Lab. di medan, semarang, makasar, surabaya dan jogja berperan dalam pemberantasan penyakit seperti, mlaria, lepra, cacar dsb. Bahkan gizi dan sanitasi.
* Tahun 1922 pes masuk Indonesia dan 1933, 1934, 1935 terjadi epidemi terutama di jawa pada tahun 1935 dilakukan pemberantasan dan penyemprotan.
* Usaha Hydrich awal kesehatan masayarakat di Indonesia, tahun 1951 oleh dr. Y Leimena dan dr. Patah dengan konsepnya kuratif dan prefentif tidak bisa dipisahkan.
* 1956 Oleh dr. Y. Sukanti dalam proyek bekasi model pelayanan pengembangan kesehatan dan pusat pelantikan di SUMUT, JABAR, JATENG, JOGJA, JATIM, BALI dan KALSEL.
* Nov 1967 konsep puskesmas oleh dr. A. Dopodilogo mengacu pada konsep bandung dan proyek bekasi. Disepakati puskesmas yang terdiri dari tip A, B, C dab tahun 1968 puskesmas sebagai sistem pelayanan kesehatan terpadu. Kegiatan pokok puskesmas adalah:
Kesehatan Ibu dan anak, KB, Gizi, Kesehatan lingkungan, Pencdegahan penyakit menular, Penyuluhan , Pengobatan, Perawatan, Usaha kesehatan (gizi, sekolah dan jiwa), Laboratorium, Pencatatan dan pelaporan.
Tahun 1969 puskesmas dibagi dalam 2 tipe(A→Dokter, B→Paramedik), tahun 1979 strata puskesmas dibedakan menjadi:SI Puskesmas dengan prestasi sangat baik, SII Puskesmas dengan prestasi standar, SII Puskesmas dengan prestasi dibawah rata-rata.
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit menular
3. Pendidikan kebersihan perorangan
4. Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan.
5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.
Selanjutnya menurut Wislow kegiatan kesehatan masyarakat mencakup:
1. Sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit
3. Pendidikan kesehatan
4. Manajemen
5. Pengembangan rekayasa sosila dalam rangka pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Batasan dari ikatan dokter Amerika (1948) Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha pengorganisasian.
1.Epidemiologi
2. Biostatistik / Statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
5. Administrasi kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja
Dan masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal pemecahannya secara multi disiplin, sedangkan kesehatan masyarakat sebagai seni mempunyai bentangan semua kegiatan yang langsung atau tidak untuk mecegah penyakit (Preventif), meningkatkan kesehatan (Promotif), terapi (terapi fisi, mental, sosial) adalah upaya masyarakat, misal pembersihan lingkungan, penyediasan air bersih, pengawasan makanan dll. Dan penerapannya sebagai berikut:
1. Pemberantasan penyakit yang menular atau tidak
3. Perbaikan sanitasi lingkungan
4. Perbaikan lingkungan pemukiman
5. Pemberantasan Vektor
6. Penyuluhan
7. Pelayanan kesehatan Ibu dan anak
8. Pembinaan gizi
9. Pengawasan sanitasi tempat umum
10. Pengawasan obat dan mibuman
11. Pembinaan peran serta masyarakat
Jadi kesehatan masyarakat veteriner adalah semua yang berhubungan dengan hewan yang secara langsung atau tidak mempengaruhi kesehatan manusia yang berfungsi untuk melindungi konsumen dari bahaya yang dapat menganggu kesehatan, menjamin kententraman batin, pada penularan zoonosis, melindungi petani atau peternak dari rendahnya mutu nilai bahan asal hewan yang diproduksi. Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan dalam pelaksanaan pembatasan penyakit-penyakit menular trlihat pada UU No6/1967 ttg Anthropozoonosis, PP No22/ 1983 ttg Zoonosa, PP No22/1983 bab4 pasal 24 ttg Pemberantasan rabies dsb.
Aliran kuratif bersifat rektif yang sasarannya per-individu, pelaksanaanya jarak jauh dan kontak langsung dengan sasaran cukup sekali,kelompok ini pada umumnya terdiri dari dokter, dokter gig, psikiater, dan praktisi-praktisi lain yang melakukan pengobatan baik fisik, psikis, mental maupun sosial. Sedangkan aliran prevevtiv lebih bersifat proaktif atau kemitraan yang sasarannya masyarakat luas, Para petugas kesehatan masyarakat lulusan sekolah atau institusi masyarakat bebagai jenjang masuk dalam kelompok ini.
PERIODE PERKEMBANGAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
Perkembangan ilmu kesehatan masyarakat dikelompokkan dalam 2 periode:I. Periode sebelum ilmu pengetahuan
Pada periode ini masyarakat belum terlalu memahami arti pentingnya kesehatan dalam kehidupannya dalam sehari-hari, ini ditandai dengan adanya peraturan tertulis yang mengatur pembuangan limbah kotoran yang tujuan awalnya tidak untuk kesehatan tetapi karena limbah menimbulkan bau tidak sedap. Namun lama-lama mereka makin menyadari pentingnya kesehatan masyarakat setelah timbulnya berbagai macam penyakit menular menyerang sebagian penduduk dan menjadi epidemi bahkan telah menjadi endemi. Contohnya kolera namun upaya pemecahan masalah secara menyeluruh belum dilakukan.II. Periode ilmu pengetahuan
Periode ini masalah penyakit merupakan masalah yang komplek, sehingga jika pada periode sebelum ilmu pengetahuan belum ditemukan pemecahan masalah, pada periode ini mulai ditemukann penyebab-penyebab penyakit dan vaksin sebagai pencegah, ini dibuktikan Lous Pasteur menemukan vaksin pencegah cacar. Josep Lister menemukan asam karbol untuk sterilisasi ruang operasi dan William Marton menemukan ether sebagai anestesi pada waktu operasi. Penyelidikan dan upaya-upaya kesehatan masyarakat secara ilmiah pun mulai digalakkan. Ini dibukatikan dengan telah dikembangkannya pendidikan tenaga kesehatan profesional oleh seorang pedagang wiski dari baltimor Amerika dengan berdirinya universitas serta pemerintah Amerika membentuk departemen kesehatan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi penduduk, juga perbaikan dan pengawasan sanitasi lingkungan.PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI INDONESIA
* Sejarah dimulai sejak pemerintah Belanda Abad-16 dengan upaya pemberantasan cacar dan kolera yang menyarang tahun 1927, 1937 kolera eltor, cacar masuk ke Indonesia melalui singapura tahun 1948.* Di bidang kesehatan masyarakat lainnya gub Daendels(1807) mengadakan pelatihan dukun bayi dalam persalinan, tahun1930 didaftarkan para dukun bayi sebagai penolong dan perawatan, dan tahun 1952 mengadakan pelatihan secar cermat.
* Sekolah dokter di jawa didirikan pleh dr. Bosch dan dr. Bleeker tahun 1951 dengan nama STOVIA, menyusul disurabaya tahun 1913 (NIAS). Pada tahun 1927 STOVIA menjadi sekolah kedokteran dan sejak berdirinya UI tahun 1947 berubah menjadi FKUI.
* Berdirinya Lab. Tahun 1888 di bandung dan tahun 1938 berubah menjadi lembaga Eykman dan disusul Lab. di medan, semarang, makasar, surabaya dan jogja berperan dalam pemberantasan penyakit seperti, mlaria, lepra, cacar dsb. Bahkan gizi dan sanitasi.
* Tahun 1922 pes masuk Indonesia dan 1933, 1934, 1935 terjadi epidemi terutama di jawa pada tahun 1935 dilakukan pemberantasan dan penyemprotan.
* Usaha Hydrich awal kesehatan masayarakat di Indonesia, tahun 1951 oleh dr. Y Leimena dan dr. Patah dengan konsepnya kuratif dan prefentif tidak bisa dipisahkan.
* 1956 Oleh dr. Y. Sukanti dalam proyek bekasi model pelayanan pengembangan kesehatan dan pusat pelantikan di SUMUT, JABAR, JATENG, JOGJA, JATIM, BALI dan KALSEL.
* Nov 1967 konsep puskesmas oleh dr. A. Dopodilogo mengacu pada konsep bandung dan proyek bekasi. Disepakati puskesmas yang terdiri dari tip A, B, C dab tahun 1968 puskesmas sebagai sistem pelayanan kesehatan terpadu. Kegiatan pokok puskesmas adalah:
Kesehatan Ibu dan anak, KB, Gizi, Kesehatan lingkungan, Pencdegahan penyakit menular, Penyuluhan , Pengobatan, Perawatan, Usaha kesehatan (gizi, sekolah dan jiwa), Laboratorium, Pencatatan dan pelaporan.
Tahun 1969 puskesmas dibagi dalam 2 tipe(A→Dokter, B→Paramedik), tahun 1979 strata puskesmas dibedakan menjadi:SI Puskesmas dengan prestasi sangat baik, SII Puskesmas dengan prestasi standar, SII Puskesmas dengan prestasi dibawah rata-rata.
DEFINISI
Kesehatan masyarakat terdiri dari beberapa batasan, dimulai dari batasan yang paling sempit sampai yang luas. Batasab paling tua kesma adalah upaya untuk mengatasi masalah yang mengganggu kesehatan (Kesma = Sanitasi),. Akhir abad 18 kegiatan kesma adalah pencegahan penyakit melalui perbaikan sanitasi dan imunisasi. Awal abad 19 kesehatan masyarakan integrasi antara ilmu sanitasi dengan ilmu kedokteran dan awal abad 20 oleh Wislow kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni untuk mencegah, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usah pengorganisasian untuk:1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit menular
3. Pendidikan kebersihan perorangan
4. Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosa dini dan pengobatan.
5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.
Selanjutnya menurut Wislow kegiatan kesehatan masyarakat mencakup:
1. Sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit
3. Pendidikan kesehatan
4. Manajemen
5. Pengembangan rekayasa sosila dalam rangka pemeliharaan kesehatan masyarakat.
Batasan dari ikatan dokter Amerika (1948) Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha pengorganisasian.
RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni. sebagai ilmu kesehatan masyarakat mencakup 2 disiplin pokok keilmuan yakni ilmu BIO-medis dan ilmu sosial, sejalan dan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu Biologi, kedoteran, kimia, fisika, lingkungan, sosial, antropologi, psikologi, pendidikan dsb. Sehingga kesehatn masyarakat sebagai ilmu yang multi disiplin. Secara garis besar, pilar utama ilmu kesehatan masyarakat sebagai berikut:1.Epidemiologi
2. Biostatistik / Statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan dan ilmu perilaku
5. Administrasi kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja
Dan masalah kesehatan masyarakat adalah multi kausal pemecahannya secara multi disiplin, sedangkan kesehatan masyarakat sebagai seni mempunyai bentangan semua kegiatan yang langsung atau tidak untuk mecegah penyakit (Preventif), meningkatkan kesehatan (Promotif), terapi (terapi fisi, mental, sosial) adalah upaya masyarakat, misal pembersihan lingkungan, penyediasan air bersih, pengawasan makanan dll. Dan penerapannya sebagai berikut:
1. Pemberantasan penyakit yang menular atau tidak
3. Perbaikan sanitasi lingkungan
4. Perbaikan lingkungan pemukiman
5. Pemberantasan Vektor
6. Penyuluhan
7. Pelayanan kesehatan Ibu dan anak
8. Pembinaan gizi
9. Pengawasan sanitasi tempat umum
10. Pengawasan obat dan mibuman
11. Pembinaan peran serta masyarakat
Jadi kesehatan masyarakat veteriner adalah semua yang berhubungan dengan hewan yang secara langsung atau tidak mempengaruhi kesehatan manusia yang berfungsi untuk melindungi konsumen dari bahaya yang dapat menganggu kesehatan, menjamin kententraman batin, pada penularan zoonosis, melindungi petani atau peternak dari rendahnya mutu nilai bahan asal hewan yang diproduksi. Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan dalam pelaksanaan pembatasan penyakit-penyakit menular trlihat pada UU No6/1967 ttg Anthropozoonosis, PP No22/ 1983 ttg Zoonosa, PP No22/1983 bab4 pasal 24 ttg Pemberantasan rabies dsb.
No comments:
Post a Comment